Sunday, March 31, 2013

Selamat Pagi.


Selamat Pagi.

Aku tahu, saat membaca ini, di tempat kalian mungkin sedang siang, sore, atau boleh jadi malam hari. Di tempatku ketika memulai cerita ini juga sebenarnya sedang malam, pukul 19.55.

Selamat Pagi.

Bagiku waktu selalu pagi. Di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi; malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan nafas tertahan.

Sunset Bersama Rosie. Tere-Liye

No comments:

Post a Comment